Home » , » Pendalaman Materi Bahasa Inggris Untuk SMA

Pendalaman Materi Bahasa Inggris Untuk SMA

Pendalaman Materi Bahasa Inggris Untuk SMA-Pendalaman materi mata pelajaran bahasa Inggris adalah salah satu mata diklat inti pada kurikulum silabus diklat teknis pendidikan. Peserta diklat dari guru bahasa Inggris MA perlu meningkatkan kompetensinya melalui pendalaman materi mata pelajaran yang diampu untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang tugas. Ada banyak hal yang harus dikuasai sebagai kegitan pendalaman materi mata pelajaran bahasa Inggris yaitu karakteristi mata pelajaran, hakekat pembelajaran, tujuan pembelajaran, 

Pendalaman Materi Bahasa Inggris Untuk SMA

Ruang lingkup materi. Karkteristik mata pelajaran bahasa Inggris mencakup pembiasaan melakukan tindakan dalam bahasa Inggris untuk melaksanakan fungsi sosial dan proses pembelajaran harus berjalan secara alami. Tujuan mata pelajaran bahasa Inggris penguasaan kompetensi komunikatif dalam wacana interpersonal, transaksional, dan fungsional. 

Ruang lingkup kompetensi  meliputi: menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan personal, sosial budaya, akademik, dan profesi; mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan; berkomunikasi secara interpersonal, transaksional dan fungsional menangkap makna, menyunting, dan menyusun teks lisan dan tulis. Sedangkan      ruang lingkup materi meliputi teks-teks pendek dalam wacana interpersonal, transaksional, fungsional khusus, dan fungsional berbentuk descriptive,recount, narrative, factualreport analytical exposition, news item, dan procedure. Dengan mengikuti pendalaman materi bahasa Inggris MA para peserta diklat guru maple bahasa Inggris dapat meningkatkan kompetensi penguasaan materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

A. Latar Belakang

Pendalaman materi mata belajar bahasa Inggris adalah salah satu mata diklat inti pada kurikulum silabus diklat teknis pendidikan. Peserta diklat dari guru bahasa Inggris MA perlu meningkatkan kompetensinya melalui pendalaman materi mata pelajaran yang diampu untuk meningkatkan kompetensi sesuai dengan bidang tugas. 

Kegiatan pembelajaran selalu mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembangan. Guru yang baik adalah guru yang mau berubah, tumbuh dan berkembang. Salah satu indikator pertumbuhan guru adalah penguasaan materi belajar bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang diampu. Salah satu cara meningkatkan penguasaan materi adalah dengan melaksanakan pendalaman materi bahasa Inggris baik dengan mengikuti diklat maupun dengan kegiatan lainnya. sehingga mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. 

Permasalahan yang muncul adalah bidang apa saja yang merupakan penguasaan pendalaman materi bahasa Inggris. Ada banyak hal yang harus dikuasai sebagai kegitan pendalaman materi mata pelajaran kamus bahasa Inggris yaitu karakteristi mata pelajaran, hakekat pembelajaran, tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi. Ketika para peserta diklat guru bahasa Inggris menguasai materi-materi pendalaman ini, diharapkan pelaksanaan pembelajaran dan penguasaan materi peserta didik menjadi meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran dari setiap materi yang disajikan.

B. Rumusan Maslah

Rumusan masalah pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:

Apa karakteristi mata pelajaran Bahasa Inggris MA?
Apa hakekat pembelajara mata pelajaran Bahasa Inggris MA?
Bagaimanakah tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris MA?
Bagaimanakah ruang lingkup materi mata pelajaran Bahasa Inggris MA?
C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik tertentu, demikian juga dengan mata pelajaran bahasa Inggris. Ada banyak karakteristik pada mapel bahasa Inggris untuk dipahami. Pada pedoman materi pelajaran disebutkan karakteristik mata pelajaran kursus bahasa Inggris. 

Karkteristik pertama adalah bahwa tujuan pembelajaran bahasa Inggris di Madrasah Aliyah bukan untuk pemahaman dan penerapan konsep, tetapi pembiasaan melakukan tindakan dalam bahasa Inggris untuk melaksanakan fungsi sosial. Oleh karena itu pembelajaran seharusnya tidak dilaksanakan seperti yang selama ini lazim, yaitu dalam tiga langkah yang terpusat pada guru: penjelasan guru, latihan soal di kelas, latihan soal untuk pekerjaan rumah. Karakteristik kedua adalah bahwa proses pembelajaran harus berjalan secara alami, sebagaimana layaknya proses pembelajaran apa saja di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum 2013 menerapkan pendekatan scientific, yang lebih bermakna ‘alami, sesuai fitrah manusia’. Adapun pembelajaran yang alami mencakup langkah-langkah sebagai berikut:  (1) mengamati dan meniru tindakan secara aktif dengan melibatkan semua indera, (2) bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang baru ditemui atau yang berbeda dengan yang telah diketahui sebelumnya, (3) mencoba melakukan tindakan secara mandiri, (4) membangun penalaran dengan cara membandingkan aturan, dan strategi yang digunakan orang lain atau diperoleh dari sumber lain, dan  (5) melakukan tindakan yang baru dipelajari  untuk melaksanakan fungsi sosial di lingkungannya.

D. Hakekat Pembelajaran Bahasa Inggris

Hakekat pembelajaran bahasa Inggris adalah kegiatan pembelajaran yang mampu membantu peserta didik berbahasa Inggris sesuai dengan tingkat perkembangan usianya. Pada permendikbud nomor 59 tahun 2014 disebutkan bahwa kompetensi bahasa Inggris yang dimaksud adalah kompetensi dimensi sikap, pemahaman, dan keterampilan. Penerapan konsep genre sesuai makna aslinya, yaitu sebagai kesatuan dari tiga dimensi penciri teks (fungsi sosial, struktur teks, unsur kebahasaan). Ketiga dimensi genre tersebut digunakan sebagai patokan untuk menetapkan muatan materi pembelajaran setiap jenis teks. Materi pembelajaran pada kompetensi sikap dikelompokkan sesuai fungsi sosialnya, yaitu interpersonal, transaksional, fungsional. Pada kompetensi pemahaman dan kompetensi keterampilan dinyatakan secara eksplisit bahwa materi pembelajaran setiap jenis teks ditentukan berdasarkan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan. Proses pembelajaran pada hakekatnya berpusat pada peserta didik, tidak terfokus hanya pada pengetahuan konseptual, tidak pula berbasis hanya pada buku teks, dan tidak hanya menggunakan bahasa tulis. Pembelajaran bahasa Inggris menerapkan pendekatan scientific, yang lebih sesuai dengan proses belajar manusia secara alami di dunia nyata. Materi dan metode pembelajaran tentunya juga menuntut perubahan dan penggunaan  media, sumber belajar serta pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar. Untuk menunjang proses pembelajaran yang lebih alami, diperlukan penggunaan media dan sumber belajar serta proses penilaian yang lebih otentik dan bermakna.

E. Tujuan Pembelajaran Bahasa Inggris

Setiap mata pelajaran mempunyai tujuan. Pada permendikbud nomor 59 tahun 2014 disebutkan bahwa tujuan mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah  adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif dalam wacana interpersonal, transaksional, dan fungsional dengan menggunakan berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan tulis, secara runtut dengan menggunakan unsur kebahasaan yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan faktual dan prosedural, serta menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam konteks kehidupan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Untuk itu semua aspek pembelajaran (tujuan, materi, proses belajar mengajar, media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan kamus bahasa Inggris di dunia nyata di luar kelas. Dalam konteks tersebut, unsur kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata, termasuk pengucapan dan penulisannya) lebih tepat dilihat sebagai alat, bukan sebagai tujuan: alat untuk melaksanakan tindakan berbahasa secara benar, strategis, sesuai tujuan dan konteksnya. Langsung ‘melakukan’ tindakan yang ingin dikuasi adalah cara yang lebih alami. Belajar berterimakasih dengan cara membiasakan diri berterimakasih, belajar bertanya dengan cara bertanya, belajar memuji dengan cara memuji, belajar membaca koran dengan cara membaca koran, belajar membacakan cerita dengan cara membacakan cerita, belajar menyunting surat dengan cara menyunting surat, dst. “Learning by doing”, dan terpusat pada peserta didik.

Kesempatan seperti ini tentunya tidak mungkin muncul jika pola pembelajaran masih dilaksanakan sebagaimana lazimnya saat ini: terpusat pada guru, berbasis buku teks, dan didominasi bahasa tulis. Proses pembelajaran perlu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan proses belajar yang lebih alami. Proses belajar di luar sekolah biasanya dimulai dengan cara melihat, mendengar, dan mengamati orang lain melakukan tindakan yang ingin dikuasai. Pada saat mengamati akan timbul  keinginan untuk bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang baru, yang asing, atau berbeda dengan diketahui selama ini. Setelah itu akan timbul keinginan untuk mencoba atau berpengalaman sendiri melakukan tindakan atau perilaku yang dituju. Dalam upaya untuk menyempurnakan penguasaannya, akan dirasakan perlunya meningkatkan penalarannya tentang yang dipelajari dengan mengasosiasikan dengan sumber dan konteks lain. Langkah terakhir adalah melakukan tindakan yang sudah dikuasai dalam konteks pergaulan di dunia nyata.

F. Ruang lingkup materi bahasa Inggris MA.

Setiap Pendalaman Materi Bahasa Inggris Untuk SMA mata pelajaran menyajikan ruang lingkup materi. Pada permendikbud nomor  59 tahun 2014 disebutkan bahwa mata pelajaran bahasa Inggris mencakup kemampuan berkomunikasi dalam tiga jenis wacana, (1) interpersonal, (2) transaksional, dan (3) fungsional, secara lisan dan tulis, pada tataran literasi fungsional, untuk melaksanakan fungsi sosial, dalam konteks kehidupan personal, sosial budaya, akademik, dan profesi, dengan menggunakan berbagai bentuk teks untuk kebutuhan literasi dasar, dengan struktur yang berterima secara koheren dan kohesif serta unsur-unsur kebahasaan secara tepat. Ruang lingkup kompetensi Bahasa Inggris di SMA/MA meliputi: menunjukkan perilaku yang berterima dalam lingkungan personal, sosial budaya, akademik, dan profesi; mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan dari teks pendek dalam kehidupan dan kegiatan peserta didik sehari-hari; berkomunikasi secara interpersonal, transaksional dan fungsional tentang diri sendiri, keluarga, serta orang, binatang, dan benda, kongkrit dan imajinatif, yang terdekat dengan kehidupan dan kegiatan peserta didik sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat, serta terkait dengan mata pelajaran lain dan dunia kerja; menangkap makna, menyunting, dan menyusun teks lisan dan tulis, dengan menggunakan struktur teks secara urut dan runtut serta unsur kebahasaan secara akurat, berterima, dan lancer.

Ruang lingkup materi mata pelajaran Kursus Bahasa Inggris MA melipiti teks-teks pendek dalam wacana interpersonal, transaksional, fungsional khusus, dan fungsional berbentuk descriptive,recount, narrative, factualreport analytical exposition, news item, dan procedure pada tataran literasi informasional; penguasaan setiap jenis teks mencakup tiga aspek, yaitu fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang ketiganya ditentukan dan dipilih sesuai tujuan dan konteks komunikasinya; sikap mencakupmenghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan; keterampilan mencakup mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menonton, secara efektif, dengan lingkungan sosial dan alam dalam dalam lingkup pergaulan dunia;  unsur-unsur kebahasaan mencakup penanda wacana, kosa kata, tata bahasa, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, tanda baca, dan kerapian tulisan tangan; serta modalitas: dengan batasan makna yang jelas.

G. Kesimpulan

Pendalaman materi mata pelajaran bahasa Inggris di sma merupakan mata diklat inti pada diklat mata pelajaran bahasa Inggris. Peserta diklat perlu pencerahan dan bimbingan untuk memperdalam materi pelajaran bahasa Inggris. Hal ini berkaitan dengan peningkatan kompetensi penguasaan materi dalam rangka peningkatan kualitas para peserta diklat dari guru bahasa Inggris. Guru selalu mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembanagan. Materi bahasa Inggris selalu tumbuh dan berkembanga sesuai dengan tuntutan kurikulum yang digunakan. Pendalaman materi tidak hanya dilakukan dengan mengikuti diklat, namun bisa dilakukan pada kegiatan-kegitan lain. Para guru dibantu pihak terkait harus selalu melakukan peningkatan kompetensi para guru sehingga peningkatan kualitas pembelajaran bisa berjalan sinergis dengan tuntutan orang tua, masyarakat dan tuntutan penerima lulusan.

Referensi:

Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan  Dosen

Permendikbud Republik Indonesia Nomor  59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Permendikbud Republik Indonesia Nomor  65 Tahun 2014 tentang  Standar Proses

Permendikbud Republik Indonesia Nomor  66 Tahun 2014 tentang Standar Penilaian

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Bahasa Inggris. Jakarta 2014. Buku pegangan Guru Bahasa Inggris Siswa Kelas 10 Kurikulum 2013. Edisi Revisi 2014

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Bahasa Inggris. Jakarta 2014. Buku Pegangan Siswa Bahasa Inggris Siswa Kelas 10 Kurikulum 2013. Edisi Revisi 201

——————————————————————————————————-

*). Penulis adalah Widyaiswara pada Balai Diklat Keagamaan Semarang